GUNUNG KELUD
MELETUS
50 Juta Meter Kubik Lahar Ancam Lereng Kelud
50 Juta Meter Kubik Lahar Ancam Lereng Kelud
Rabu, 19 Februari 2014 06:21 WIB
Solopos.com, JAKARTA — Pascaerupsi Gunung Kelud diperkirakan ada sekitar 50 juta
meter kubik material lahar yang berada di sekitar lereng Gunung Kelud. “Sekitar
50 juta meter kubik lahar dingin kini berada di sekitar lereng Gunung Kelud,
apalagi akibat cuaca terakhir ini, mudah jadi banjir lahar dingin,” kata Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (18/2/2014)
malam.
Sutopo menjelaskan
hujan deras yang menguyur wilayah Gunung Kelud sejak pukul 15.00 WIB telah
menyebabkan banjir lahar dingin di sungai-sungai wilayah Kabupaten Kediri dan
Kabupaten Malang. Lahar dingin berupa material vulkanis seperti pasir dan batu
itu tersebut membawa serta kayu-kayu yang diterjangnya di tengah perjalanan.
“Tentu saja 50 juta meter kubik tersebut tidak akan terjadi sekaligus.
Tergantung dari hujan yang terjadi,” jelas dia.
BNPB mencatat
setidaknya ada 5 rumah dan 1 musala yang kini terendam banjir lahar dingin.
Kendati demikian tidak ada korban jiwa dari banjir lahar dingin tersebut.
Sementara itu di
Kabupaten Malang, banjir lahar dingin terjadi di Sungai Sono dan Sungai
Sambong, yang kemudian mengakibatkan putusnya satu jembatan kecil yang
menghubungkan antara Dusun Pait, Kutut, Klangon, Munjung, Sedawon dengan Desa
Pandansari. Dari peristiwa tersebut tercatat 2 rumah hanyut, namun belum
diketahui apakah terdapat korban jiwa dari banjir tersebut.
Demi mengantisipasi
banjir lahar dingin yang kemudian semakin parah, BNPB telah membangun sabo sabo
dam yang mampu menampung 14,5 juta meter kubik. Sungai-sungai yang ada
menampung 14 juta meter kubik, sehingga dam sabo dan sungai mampu menampung 28
juta meter kubik. “Masyarakat diimbau selalu waspada. Jauhi bantaran sungai
saat banjir lahar dingin,” pungkas Sutopo.
pendapat : Saya sangat prihatin karena banjir lahar dingin sudah mulai melanda. Banyak rumah yang hancur.